Argo "Boanerges" Pariadji
Masa Muda di Gereja Asyik "Banget"
hli Fisika Modern, Blaise Pascal mengatakan dalam hati nurani setiap manusia, ada ruang kosong yang tak dapat diisi oleh apa pun. Anak muda, secara umum di mana-mana di seantero dunia, memiliki tingkah laku sama, karakter yang sama, kebutuhan, dan selera yang sama. Dan, sesungguhnya juga, di setiap hati anak-anak muda, ada kekosongan yang perlu diisi. Tempat kosong itu, sebenarnya milik Yesus. Namun pada kenyataannya, kekosongan tersebut kebanyakan lebih sering diisi oleh anak-anak muda dengan menghibur diri diclub, cafe, dugem, atau mencari kesenangan duniawi lainnya yang semu, padahal Yesus dapat memberikan sukacita yang sejati.
"Yesuslah yang seharusnya mengisi kekosongan di setiap hati kita, karena hanya Yesus yang mampu memberikan kita sukacita yang terus- menerus. Dia pula yang mampu memberikan rasa nyaman yang sesungguhnya. Hubungan pribadi kita dengan Tuhan adalah segalanya," demikian diungkapkan Argo Pariadji, Bcom, SH (28), putra ketiga Pdt Yesaya Pariadji STh, dalam percakapan khusus dengan SP, baru-baru ini, di Boanerges Tiberias Center.
"Nggak ada yang salah dengan Yesus, saya dan teman-teman di sini bangga dan happy karena bisa mengisi masa muda kami dengan melayani Tuhan. Gereja tuh asyik banget," kata alumni University of Queensland, Australia dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu. Ia menambahkan, anak muda Kristen sangat bisa menikmati hidup ini melalui aktivitas gerejawi.
Ini diungkapkannya bukan karena Argo adalah putra dari seorang gembala sidang terkenal dari Tiberias. Bukan karena ayah dan ibunya dia merasa harus memiliki semangat membara untuk melayani Tuhan. "Tetapi memang karena kerinduan pribadi saya untuk memperkenalkan pribadi Tuhan kepada teman-teman yang belum percaya kepada-Nya," tandasnya.
foto-foto:istimewa
Suasana Ibadah Paskah 2008 kaum muda "Boanerges", Gereja Tiberias Indonesia, yang diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Boanerges"
Sejak tahun 2007 lalu, Argo dipercayakan oleh gerejanya untuk melayani sebagai Youth Leader atau pemimpin kaum muda Gereja Tiberias Indonesia (GTI), yang bernama "Boanerges", sebuah wadah pelayanan kepemudaan Tiberias yang dibentuk sejak tahun 1999. Melayani sebagai pemimpin pemuda di gerejanya, membawa Argo pada kegiatan-kegiatan rohani, seperti menyanyi pada Ibadah Raya dan kegiatan pelayanan lainnya. Dia memimpin didampingi sahabat baiknya sejak kecil, Theo Pramono, yang melayani sebagai Youth Pastor atau pendeta muda. Mereka melayani bersama dan saling memberikan dukungan.
Boanerges adalah pelayanan gospel yang dilakukan oleh sebuah tim besar yang terbagi menjadi tim puji-pujian atau tim musik, tim pendoa, tim tarian, dan seni kreatif. Juga, ada kegiatan retreat yang kepengurusannya dipimpin oleh beberapa ketua. Anggota yang tergabung di dalamnya selain jemaat muda GTI, juga banyak sukare- lawan atau volunteer dari gereja lain.
Kata "Boanerges" berasal dari kata berbahasa Yunani "bene regesy" yang berarti "Anak-anak Guruh". Boanerges Tiberias yang memiliki motto "Empowering for Excellence and Greatness" bertujuan mewujudkan suatu gerakan kebangunan rohani yang menyingkapkan kebenaran, kuasa, dan kasih karunia Allah seutuhnya.
"Boanerges" merupakan rangkaian acara tahunan, yang setiap pribadi dengan berbagai macam latar belakang serta denominasi, bersekutu untuk memuji dan menyembah Tuhan. Anggotanya menikmati berbagai program dan kegiatan yang menarik.
Selain melayani, seluruh tim Boanerges juga mengisi rohani mereka dengan fellowship, yang secara rutin diadakan setiap Jumat malam. "Ini untuk saling membangun hubungan, yang kami lakukan ya seperti yang dilakukan anak muda di mana-mana, berkumpul, nonton film atau sekadar jalan- jalan, dan makan," kata Argo.
Puji-pujian dan penyembahan kepada Tuhan yang dibawakan tim pemusik "Boanerges" tetap berciri khas anak muda masa kini. Pendeta muda Theo Pramono (kiri) dan Argo Pariadji (pemimpin "Boanerges"), ikut bermain musik dan menyanyi.
Festival
Saat ini, "Boanerges" sedang disibukkan oleh persiapan acara "Boanerges Festival" yang akan digelar pada tanggal 7-8 Juni 2008. Acara yang berlangsung selama dua hari itu, diselenggarakan di dua tempat yang berbeda. Hari Sabtu (7/6), di Istora Senayan, dua kali, yaitu pukul 10.00 WIB dan 18.30 WIB. Hari Minggu (8/6), digelar di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, tiga kali, masing-masing pukul 14.00 WIB, 17.00 WIB, dan 19.30 WIB.
Menurut Argo, yang didampingi Theo, Yossy, dan Troy, "Boanerges Festival" akan diisi pameran, berbagai kompetisi/fun games, olahraga futsal dan basket, serta pertunjukan band-band, fotografi, dan tari-tarian modern.
Festival anak muda GTI itu bertujuan untuk menjangkau dan menjadi berkat bagi seluruh anak-anak muda di mana saja. Menyadarkan mereka bahwa Tuhan telah menciptakan masing-masing dari mereka dengan sebuah tujuan yang baik, agar mereka juga melakukan hal-hal yang baik di dunia ini.
Album Baru
Menurut Music Director "Boanerges Festival", Yossie Christianto, acara pembukaan akan diawali dengan peluncuran album "Boanerges" yang bertajuk "Grace and Truth". Album baru tersebut, berawal dari ketidaksengajaan. Lagu-lagu yang di dalamnya, diisi sendiri oleh personel band "Boanerges" yang berinisiatif menciptakan lagu-lagu rohani. Argo Pariadji sendiri menulis beberapa lagu, antara lain "Selalu Setia', "In Your Love", dan "Tubuh-Mu dan Darah-Mu".
Warna lagu yang disajikan rock modern dengan sentuhan aransemen elektronik. "Yang pasti lagu-lagu yang kami ciptakan itu anak muda banget," imbuh Argo. Lirik setiap lagu berisi tentang pengajaran Alkitab dan kebenarannya, yang menjadi sarana untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran.
Selanjutnya, akan ada penampilan-penampilan spesial dari bintang tamu yang berasal dari luar negeri, Israel Houghton dan New Breed, kelompok band rohani terkenal. New Breed akan menyajikan perpaduan aransemen musik Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Selatan.
Band yang terdiri dari enam personel tersebut merupakan gabungan talenta dari musisi dan penyanyi rohani yang akan bersama-sama menyatakan kasih Allah lewat pelayanan puji-pujian dan penyembahan. Lagu-lagu New Breed juga didominasi dengan tema keselamatan, tema utama yang harus disampaikan kepada anak-anak muda.
Sedangkan, Israel Houghton adalah penyanyi yang dikenal sebagai penulis lagu dan produser yang menerima banyak penghargaan, termasuk Grammy Award. Dalam bernyanyi, Israel Houghton juga memiliki kuasa pengurapan yang dapat ia salurkan lewat nyanyiannya. Renungan dengan tema anak muda akan diisi oleh pendeta dari Singapura, Joseph Prince. Festival ini tidak dipungut biaya, dan terbuka untuk siapa saja. "Pokoknya, acara ini anak muda banget," jelas Argo.
Sebelum festival diselenggarakan, tim "Boanerges" mengadakan roadshow dari mal ke mal. Roadshow biasanya diisi dengan menampilkan lima buah lagu yang diambil dari album "Grace and Truth". "Roadshow kami di Mal Artha Gading beberapa waktu lalu ternyata banyak diminati oleh para pengunjung mal. Mereka terlihat menyukai lagu yang kami nyanyikan," imbuh Yossie senang.
Argo dan kawan-kawannya selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap acara. Untuk festival tahunan ini pun mereka selalu saling bersekutu dan berdoa secara khusus, dan saling menguatkan. "Tanpa Tuhan, kami tidak berarti apa-apa dan tidak bisa melakukan apa-apa", kata Argo.
Theo Pramono menambahkan, seperti tertulis pada Efesus 2:10 yang mengatakan, "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya". [WWH/R-8]
Last modified: 30/5/08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar